BACA SAJA – Pulau Paskah, atau yang bernama asli Rapa Nui, adalah sebuah pulau dan wilayah khusus Chile di tenggara Samudra Pasifik, di titik paling tenggara dari Segitiga Polinesia di Oseania.
Pada tahun 1995, UNESCO menobatkan Pulau Paskah sebagai Situs Warisan Dunia, dengan sebagian besar pulau dilindungi di dalam Taman Nasional Rapa Nui.
Hingga saat ini para ahli belum mengetahui secara pasti penduduk Polinesia menghuni pulau itu.
Penduduk awal Rapa Nui memang nampaknya gemar memahat, sebagaimana dibuktikan oleh banyaknya moai di pulau itu dan artefak lainnya.
Chile mencaplok Pulau Paskah pada tahun 1888. Pada tahun 1966, penduduk Rapa Nui diberikan kewarganegaraan Chile.
Pada tahun 2007 pulau ini memperoleh status konstitusional sebagai “wilayah khusus”.
Sensus Chile pada 2017 mencatat 7.750 jiwa di pulau itu, di antaranya 3.512 (45%) menganggap diri mereka Rapa Nui.
Pulau Paskah adalah salah satu pulau berpenghuni paling terpencil di dunia. Daratan berpenghuni terdekat (sekitar 50 penduduk pada tahun 2013) adalah Pulau Pitcairn, 2.075 kilometer jauhnya.
Sama seperti Peru, mengunjungi Pulau Paskah juga pasti masuk dalam daftar perjalanan impian para turis berjiwa petualang.
Berikut lima tempat dengan kisah ajaib di Pulau Paskah:
Pulau Paskah terkenal dengan pahatan batunya yang besar atau sering disebut Moai.
Patung yang terbesar dinamakan El Gigante, yang terletak di dekat Tambang Rano Raraku, yang tingginya sekitar 29 meter.
El Gigante memiliki berat dengan total sekitar 182 metrik ton, kurang lebih sama dengan berat dua pesawat Boeing 737.
Para ahli percaya bahwa orang yang membuat El Gigante sangatlah ambisius. Sebagai perbandingan, Paro, Moai terbesar yang pernah didirikan, tingginya “hanya” 10 meter dengan berat sekitar 75 metrik ton.
Reruntuhan prosesi Birdman tersebar di penjuru Pulau Paskah, tepatnya di kawasan Orongo.
Prosesi Birdman merupakan cara nenek moyang di Rapa Nui “mendamaikan” suku-suku yang kerap berkelahi hingga kanibal.
Secara sederhana, dalam ajang ini para peserta antarsuku harus bertanding mengambil telur burung manutara – yang dianggap sakral, di Pulau Motu Nu, pulau kecil di seberang Pulau Paskah yang perairannya dihuni kawanan hiu, karang terjal, dan ombak besar.
Orongo, yang berada dekat Gunung Rano Kau, menjadi lokasi titik mulai dan selesai prosesi ini. Orang yang pertama mendapat telur dinyatakan sebagai pemimpin pulau.
Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, batu ini bermakna ‘Pusar Dunia’.
Namun, batu misterius itu diyakini dibawa ke pulau itu secara khusus oleh raja pertama di Rapa Nui, Hotu Matua.
Lokasi batu ini disebut menjadi titik awal munculnya kehidupan di dunia. Banyak yang percaya teori ini, apalagi bentuk batunya halus, berbeda dengan batu yang ada di sekitarnya.
Dan saat kompas diletakkan di atas batu, kompas akan kehilangan arahnya. Kalau dijelaskan secara logis, kemungkinan besar hal itu disebabkan oleh elemen magnet yang terkandung di dalam batu.
Sekarang ada empat batu yang diletakan di sekitar batu utama, sebagai simbol empat sisi kompas.
Pu o Hiro (Terompet Hiro) terletak di Hanga Roa, desa utama. Benda sakral itu dinamai dari Hiro, dewa hujan Rapa Nui. Penduduk desa akan meniup lubang di bagian atas batu, menciptakan suara terompet yang keras.
Alat musik ini digunakan untuk beberapa tujuan: untuk memanggil tetangga mereka berkumpul sampai memanggil ikan sehingga mudah dipancing.
Pu o Hiro juga kerap menjadi hadiah bagi suku yang menang dalam perkelahian.
Batu itu kini dipagari, agar tak ada turis iseng yang mencoba meniupnya.
Jarak antara Bandara Internasional Mataveri dan Santiago, Chile setara dengan perjalanan dari Washington D.C. ke Las Vegas.
Bandara Rapa Nui dianggap sebagai bandara paling terpencil di dunia, karena bandara terdekat ke Pulau Paskah adalah Mangareva di Kepulauan Gambier (Polinesia Prancis), yang terletak 2.603 kilometer meskipun tidak memiliki hubungan langsung dengannya.
Bandara Mataveri adalah pintu masuk utama bagi lebih dari 100 ribu wisatawan yang melakukan perjalanan ke Pulau Paskah setiap tahun untuk mengagumi situs arkeologi dan atraksi lainnya.
Saat ini hanya ada dua penerbangan koneksi langsung di bandara ini.
Yang pertama dengan Bandara Internasional Comodoro Arturo Merino Benítez Santiago de Chile (SCL), yang terletak pada jarak 3.759 km dan yang kedua dengan Bandara Internasional Faa’a Papeete di Tahiti (Polinesia Prancis) yang terletak di 4.254 km , yang merupakan satu-satunya destinasi internasional yang terhubung dengannya.
The post Misteri Pulau Paskah Dan 1000 Patung Batunya appeared first on BACA SAJA ONLINE.
0 Comments